Jumat, 26 Juni 2020

Uchi no Ko: Fantasy Ringan Penghilang Stress

Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai.
Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai.(Myanimelist)

Mimin kembali lagi dengan anime reviewnya, hari ini mimin ingin memulai review lagi mengenai sebuah anime yang cukup ringan dalam storynya. Ya, sesuai dengan tema kita hari ini, kita akan membahas sebuah anime yang bernamakan Uchi no Ko. Tanpa berbasa basi lagi, mimin langsung membahas anime yang satu ini.

Deskripsi Singkat


Judul asli: Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai.
Sinonim: If It's for My Daughter, I'd Even Defeat a Demon Lord, UchiMusume. (Uchi no Ko, versi mimin)
Bahasa Jepang: うちの娘の為ならば、俺はもしかしたら魔王も倒せるかもしれない。
Indonesia: "Kalau itu Demi Putriku, akan Kubunuh Raja Iblis Sekalipun"
Episode: 12
Premiere: Summer 2019
Produser: Genco, Asmik Ace, Hobby Japan, ZERO-A, BS11, Muse Communication
Pemberi Lisensi: -
Studios: Maho Film
Sumber: Light novel
Genre: Fantasy, Slice of Life


Anime ini memiliki cerita yang cukup ringan mengingat genrenya slice of life.Ya sangat ringan sampai mungkin terkadang terasa sedikit "hampa" ketika mimin nonton pada saat dulu anime ini sedang tayang. Anime ini memberikan kesan yang cukup oke dan sedikit mengguggah hati para fansnya, namun bagaimana kah mimin menanggapi anime satu ini, simak pembahasannya dibawah.


Ceritanya teramat ringan, mungkin terlalu ringan untuk kalibernya...



Uchi no Ko memiliki jalan cerita yang cukup ringan dan sepertinya tidak usah ambil pusing untuk mengetahui plot dari anime ini. Penjelasan dalam satu kalimatnya adalah seperti ini, "Kisah seorang Petualang Elit bernama Dale yang mengasuh dan membesarkan seorang anak "Iblis" bernama Latina yang ditemukan dari antah berantah."

Kisahnya berjalan dengan pelan, ringan, namun juga hambar. Mungkin ada satu atau dua elemen dari anime ini yang membuat perjalanan kisahnya sedikit hambar. Memiliki kisah yang sedikit episodik dan menyambung seiring berjalannya cerita dan kita difokuskan pada pertumbuhan si "daughteru" bernamakan Latina ini, dari tidak bisa apa-apa sampai jadi anak yang "lebih" daripada teman sebayanya

Spoiler Alert di LN: entar si Dale bakal nikah sama si Latina, yang ternyata tumbuh dengan cepat...

Interaksi Karakternya sih menarik, tapi...


Kisah Dale dan Latina memberikan sebuah interaksi antar karakter yang cukup menarik untuk anime sekalibernya. Hanya saja sangat disayangkan kalau semuanya hanya berpusat pada mereka berdua dan beberapa karakter lain hanya menjadi "dekorasi" di dalam anime mereka. Uchi no Ko dapat dikatakan sebagai sebuah anime yang betul-betul mengusahakan bagian interaksi dan perkembangan Dale dan Latina.

Namun, sangat disayangkan kalau Dale yang berawal dari sosok yang ingin membantu Latina menjadi sosok yang istilahnya, "terlalu nempel" terhadap "anak"nya. Terlepas dari seberapa hangatnya cerita yang disampaikan oleh tim studio "Maho Film", anime ini banyak kekurangannya. Dengan seberapa menyebalkannya Dale lari dan memeluk si Latina setiap dia pulang misi.

Hal yang paling aneh adalah kenapa Latina menjadi cepat populer di kafe walaupun ada semacam perang antar manusia dan iblis? Kita tidak mendapat banyak penjelasan di animenya mengenai beberapa hal yang bersifat latar belakang, jika memang situasi mereka adalah perang, kenapa Latina menjadi "idola" di tempatnya? Ya, setidaknya masih ada beberapa hal yang cukup oke menurut mimin didalamnya. Karena ini adalah perjalanan santai penuh dengan beberapa hal "parenting" (mungkin?)


Grafik relaxing dan Kanon Takao MVP



Sejujurnya menurut mimin begitu mimin meninjau kembali anime ini, bisa dikatakan grafiknya cukup oke dan "kaya" dengan caranya sendiri. Cocok dengan tema utama anime ini yang cukup santai, vibe santainya cukup keluar dengan grafik anime ini. Namun mimin bukan orang grafis, jadi hanya sampai disini pembicaraan grafisnya.

Sepertinya Kanon Takao pada seasonnya sibuk sekali ya, sudah menjadi Latina, menjadi Aku(Maou-sama Retry), menyanyikan opening dari anime ini pula. Lagunya terkesan cukup riang dan ringan, ini membuat anime ini cukup ringan dan bisa dinikmati dari OP hingga ED. Performa dari si Kanon Takao juga bisa dikatakan cukup konsisten untuk kedua anime. Untuk BGM, mimin tidak banyak berbicara karena tidak ada yang begitu signifikan

Ringan, teramat Ringan


Uchi no Ko dapat dikatakan sebagai sebuah anime yang cukup ringan dan mungkin terlalu ringan bagi beberapa fans. Kalau kalian bosan dengan anime-anime dengan cerita serius, ini bisa jadi pelepas stress dengan perjalanan si Dale mengasuh Latina yang memang penuh dengan pelangi dan bunga(English version: Filled with Rainbows and Flowers; ada istilah ini sih). Tidak banyak yang harus diperhatikan di anime ini, dan anime ini memiliki pace yang cukup dan mengerti kapan harus membuat sebuah konflik yang berarti bagi setiap karakternya.

Anime ini sangat cocok bagi fans slice of life yang betul-betul ingin story yang lebih ringan daripada udara, namun masih banyak anime lain bagi pecinta slice of life sejati untuk memenuhi kriteria mereka. Anime ini sejujurnya sudah oke baik secara story, pacing, dan yang lain sebagainya, hanya saja semua terasa sedikit hambar karena terlalu ringan.

Story: 6/10 (nilai murni = 4, karena SoL ditambah 2, diampuni sedikit storynya lah...)
Characters: 7/10
Video: 7/10
Audio: 8/10(BGM: 2, Seiyuu: 3, OST: 3)
Enjoyment? Tidak usah... Ini tergantung para netizen
Total: 6+7+7+8/10*4 = 28/40 
Hasil Akhir:

7/10

Catatan: Oh ya, mimin untuk beberapa hari kedepan libur dulu ya, mimin lagi mau pergi selama 3 hari tanpa sentuh laptop, sementara kosong dulu(Catatan ini akan dihapus jika penulis akan merilis review berikutnya)

Kamis, 25 Juni 2020

HachiSore: Isekai Generic yang Kental Politik

Hachi-nan tte, Sore wa Nai deshou!
Hachinan tte, Sore wa Nai deshou!(Myanimelist.net)

Selamat datang di Anime Reviewer X, hari ini kita akan mereview salah satu anime isekai yang sudah ditonton mimin yang sebetulnya memiliki kekentalan yang cukup pada politik dibalik kisah Isekai genericnya. Entah kenapa mimin satu ini sangat menyukai genre Isekai, ya. Tanpa kita harus berbasa-basi, mari kita mulai untuk mereview anime yang satu ini.

Informasi singkat


Nama:
-English: The 8th son? Are you kidding me?
-Synonyms: Hachinan tte, Sore wa Nai deshou!
-Japanese: 八男って、それはないでしょう!
-Indonesia: Anak Ke-8? Kau bercanda?
Produser: Satelight, Frontier Works, flying DOG, Kadokawa Media House, Exa International, Kadokawa, Gree, arma bianca
Pemberi Lisensi: None found, add some
Studio: SynergySP, Shin-Ei Animation
Sumber: Light novel
Genre: Action, Fantasy

Sinopsis versi penulis: Tentang seorang pekerja biasa di Jepang yang terbawa ke dunia lain akibat mati ketabrak "Truck-kun" disana. Begitu dia sudah sadar, dia menjadi seorang anak ke-8 dari keluarga bangsawan kecil Baumeister(Dibaca: "Baumaister") dan menjalani kehidupan penuh politiknya sebagai seorang anak ke-8 dari keluarga bangsawan tersebut dan seorang yang mungkin memiliki kekuatan magis.

Review:

Isekai yang generic(lagi), namun...

Mimin bisa mengambil kesimpulan yang cukup singkat kalau anime ini memiliki cerita yang sebetulnya sangat generic dan tidak ada yang menarik dibalik anime yang satu ini. Sejujurnya penulis hanya menemukan ini adalah salah satu anime Isekai yang hanya lagi-lagi digunakan sebagai sebuah "Wish Fulfilment" bagi para otaku yang ada di luar sana. Pekerja biasa atau orang yang "Tidak Terdidik, Tidak Dipekerjakan, Tidak Terlatih" yang tiba-tiba mati dan terkirim ke dunia lain sebagai seseorang yang cukup potensial merupakan sesuatu yang sudah terlewat "main setrum".

Beberapa episode pertama di dalam anime ini terkesan tidak ada bedanya dengan Isekai lain, hanya saja memiliki perjalanan yang cukup unik dibandingkan sebagian besar anime "wish fulfilment" lainnya. Baumeister merupakan sebuah keluarga bangsawan yang, (maaf) miskin dan memiliki sebuah lapangan luas yang lama tidak terkelola karena terdapat banyak mahkluk "yang sudah berpulang pada yang diatas". Pada awalnya anime ini hanya berpusat pada petualangan baru si anak kedelapan Baumeister bernamakan yang adalah tokoh utama dari serial ini. Dia bertemu dengan seorang "penyihir hebat" yang sebetulnya sudah menjadi hantu gentayangan di tempatnya, dan mendapat kekuatan dia hanya dengan "pegangan tangan" dan menjadi sakti seketika setelah diajari semua teknik yang ia ketahui.

Semua hanya berisikan kisah isekai generic sampai pada bagian kedua dari anime ini, mengingat ada beberapa orang yang bilang jika anime ini memiliki potensial. Hanya saja penulis merasa ini merupakan "downgrade" dari versi LN/Manganya(menurut beberapa orang, beginilah yang terjadi. Bagian kedua anime ini sedikit menarik karena kental akan unsur politik yang sebetulnya cukup kompleks untuk sebuah anime isekai generic dan menunjukkan sedikit taringnya.

Pada bagian kedua ditunjukkan kalau ada orang yang tidak suka pada sang tokoh utama dan bahkan saudaranya sendiri. Disinilah titik "kental politik"nya bermain, disini terlihat ada tabrakan politik antar dua pihak dan lebih, perang kursi, dan lain sebagainya. Jika seandainya ini sudah dibahas lebih, mungkin anime ini bisa cukup bersinar. Pada episode-episode yang dibelakang, sudah ada beberapa hal yang sifatnya politis dan bisa terlihat dengan jelas.

Catatan Penulis: Bagusnya anime ini tidak menunjukkan "Fanservice" sebanyak anime-anime yang setara dengan anime yang satu ini.

Kelemahannya yang membuat anime ini tidak begitu oke menurut mimin adalah, ini merupakan Isekai dengan harem genre yang sudah kental dan menggunakan sistem selir(lagi). Yang kedua adalah bagaimana MC yang ukurannya adalah Shota tiba-tiba bisa menjadi setara dengan kita dan bagaimana gadis usia 12 tahun bisa terlihat sebagai remaja 18 tahun. Yang ketiga, salah satu antagonisnya pantas mendapatkan screen time lebih untuk mengetahui dengan jelas apa yang ada di pemikirannya yang menyebabkan dia membenci sang tokoh utama.

Pembangunan Karakter yang oke untuk ukuran Isekai generic

Karakter-karakter di anime ini memiliki sedikit pembangunan yang lebih daripada sebagian anime yang ada di tiernya. Beberapa karakternya diberikan kesempatan untuk bersinar, seperti teman sang tokoh utama dan si "tukang main tombak di pinggir jalan", ya setidaknya beberapa dari mereka mendapatkan momennya.

Kita bisa melihat dengan jelas kalau mereka sepertinya lagi-lagi mencari "Harem list" bagi beberapa karakter heroinenya yang harus mereka isi dalam checklist mereka. Dan beberapa karakter kurang dibangun dengan sebagaimana seharusnya sebagai seorang karakter yang bagus, dan tokoh utama kita, gadis-gadis yang suka pada MC dan kakak pertamanya adalah salah satu dari contoh ini.

Ada satu karakter yang sudah muncul di opening cukup sering namun datangnya cukup terlambat untuk membuat dia memiliki "pembangunan karakter" yang oke. Karakter ini memang akhirnya masuk ke dalam squad MC yang ternyata tidak semuanya cewek selain MC. Di partynya si MC ada dua orang laki-laki selain dirinya, gurunya(dari gurunya) dan temen sang MC. Walaupun dia terkesan imut di mata beberapa fans, dia memiliki beberapa klise dan dia terlambat datang(masa baru Episode 8/9?) serta tidak banyak terjadi pembangunan karakter(alias dia cuman kita tahu sebagai "kang makan").

Satu lagi, kisah cinta tokoh utama dan istri resminya tidak begitu dibangun (hanya 1 episode untuk membangun ini) sehingga anime ini hanya muncul sebagai sebuah anime numpang lewat. Tim studionya kurang mengeksplor daerah percintaan yang penuh potensial ini, atau memang penulisnya juga karena terlalu sibuk dengan urusan politik pada karyanya yang satu ini?

Animasi agak biasa, BGM khas namun terlupakan, "OPnya leh ugha", Tapi kok cepet tumbuh semua?!

Judul diatas sudah mewakili apa yang mimin ingin bicarakan. Animasinya menurut mimin biasa saja alias tidak banyak yang bisa dikatakan sebagai sebuah animasi yang menarik.  Mimin juga bukan orang desain, sehingga tidak bisa banyak berbicara. Namun ada satu bagian membuat mimin bingung, yakni kenapa para karakternya cepat bertumbuh?

BGMnya ada beberapa yang terkesan enak untuk didengar, namun cukup terlupakan dan generic set untuk settingan waktunya. Berbicara masalah OP song, anime ini "leh ugha" dalam bikin Opening songnya menurut mimin. Kesannya seperti lagunya memberikan semangat khusus. Beberapa seiyuu didalam "off-radar" tapi ada si M.A.O didalamnya, mungkin sedikit nilai plus buat mimin.

Underated di MAL? Malah sebaliknya, sedikit overated

Di MAL berdasarkan data terbaru disana, anime ini berhasil mencetak skor sekitar 6.16(per 25 Juni 2020). Anime ini terkesan overated menurut mimin di dalam hal ini, terlepas dengan kekentalannya akan unsur politik di dunia anime ini, sejak awal sudah ada bumbunya, hanya saja baru dirasakan pada bagian kedua dari anime ini.

Anime ini sangat cocok bagi wibu-wibu/otaku-otaku yang memang menyukai anime jenis "Wish Fulfilment", ya seperti biasanya. Sedikit cocok bagi yang ingin menganalisa unsur politik anime ini, dan sangat tidak cocok bagi orang yang menyukai anime yang story dan karakternya bagus. Overatted menurut mimin karena mengandung unsur generic yang sebetulnya hampir hambar jika bukan karena permainan politik yang terkandung didalamnya. Anime ini hanya ada untuk mencetak sebagian kecil uang untuk Kadokawa sepertinya.

Menurut mimin:

Plot: 4/10 (4 untuk politiknya saja)
Characters: 5/10
Video: 5/10
Audio: 6/10(1 untuk lagu, 2 karena ada BGM, 3 untuk Seiyuu(1nya dari M.A.O))
Nilai Akhir: 4+5+5+6/10*4 = (20/40)/4 =

5/10

Bagaimana menurut kalian?

Catatan: Untuk beberapa hari kedepan, mimin bisa memberikan 1-2 review dalam sehari/seminggu karena mimin punya banyak simpanan review, namun mimin akan kasih tahu kapan mimin kembali ke 1 review per minggu(frekuensi umum)