![]() |
Highschool DxD HERO(Myanimelist) |
Judul: Highschool DxD: HERO
Kanji Jepang: ハイスクールDxD HERO
Tipe: TV
Episode: 12 + 1 OVA(Episode 0)
Premiere: Spring 2018
Pemberi Lisensi: Funimation
Studio: Passione
Sumber: Novel Ringan
Genre: Action, Comedy, Demons, Ecchi, Harem, Romance, School
Durasi: 23 menit/episode
Opening: "SWITCH" by Minami
Ending: "Motenai Kuse ni" (モテないくせに(`;ω;´))by Tapimiru
Grafis dan perubahan studio di DxD memang memancing polemiknya sendiri. Mimin tahu kok kalau beberapa dari kalian mengeluh masalah grafis dari anime ini yang kesannya sedikit kacau mungkin di mata kalian setelah anime ini pindah studio. Anime yang satu ini sedikit menarik untuk direview menurut mimin, hehe.
Plotnya lebih beres daripada S3, Fucek Tetsuya Nagisawa!
Berbicara masalah plot, mimin ngak suka banget dengan plot episode-episode terakhir dari season kemarin buatan Tetsuya Yanagisawa kampret itu, dan banyak fans yang membencinya juga. Ini mungkin fandom yang mengarah ke arah positif, berbeda dengan salah satu anime yang.... Nanti akan dibahas di review yang lain.
Plot di anime ini jauh lebih menyegarkan dan membawakan plot yang sesuai LNnya dimana itu dibuat dengan sedikit lebih baik daripada season sebelumnya yang dicampur aduk dan dirusak. Ya, setidaknya Yoshifumi Sueda mengerjakan ini lebih baik daripada Tetsuya Yanagisawa dalam satu dua perihal plot.
Developmentnya agak kecepetan, bosque, Kunou kan butuh spotlight juga
Plotnya memang jauh lebih beres daripada Season 3nya, tapi beberapa bagian dari anime ini sedikit dipaksakan dan dipercepat. Kunou yang seharusnya menjadi salah satu pusat dari arc pertama dari anime ini kurang mendapatkan perhatian di bagian ini. Seperti ada beberapa yang sebenarnya bisa diperpanjang sedikit dan dipotong endingnya. Terlepas dari itu, anime ini memberikan development dan memberikan beberapa aspek plot yang lain yang sebenarnya bisa cukup memuaskan.
Ditambah dengan sedikit development pada beberapa karakter lain dan interaksi yang masih oke dibandingkan dengan beberapa anime segenre yang lain. Ingat kata mantan yang tadi dibahas, si MC tampaknya tidak bisa mengekspresikan cintanya karena itu. Walau akhirnya, dia bisa juga, hanya saja butuh 4 season atau 10 volume light novel hanya untuk menunggu kata "Aku cinta kamu". Namun, kesannya sangat kena dan feelnya tersampaikan, sampai beberapa ingin mencari tisu terdekat untuk menangis di episode 12 tersebut.
Karakterisasi dari DxD memang pada dasarnya agak bagus untuk tiernya
Bicara masalah karakterisasi, anime ini tidak hanya menjual "Rias(atau Akeno/Rossweisse/dll/dsb) dan Oppainya", "Koneko/Ravel dan keimutannya", dan berbagai macam fanservice lainnya. Anime ini menjual karakter yang berkembang selayaknya karakter yang cukup memuaskan, walaupun beberapa ada yang kurang dari karakterisasi di anime ini. Namun, beberapa karakter kurang screen timenya pada anime ini.
Oh ya, Sairaorg sepertinya cukup menarik sebagai 'friendly rival' pada arc Rating Game terbaru ini. Karakterisasinya cukup ditulis dengan mantap dan terkesan mengundang para penonton untuk menyukai karakter ini. Karakter yang mungkin cukup 'bad ass' di anime ini hingga menurut mimin bisa saja menjadi seorang karakter yang "memancing para wanita" untuk menonton anime ini.
Grafisnya mungkin kurang, tapi mengikuti LN dan Fighting Scenenya top markotop
Untuk desain karakter, mungkin tidak bisa dibilang cukup sempurna. Grafis mereka memang sangat tidak semputna karena mereka mengikuti perkembangan LNnya, sedikit terlalu tembem dan sedikit kurang tajam dalam desainnya. Fighting scenenya cukup mantap untuk ukuran anime ecchi yang berhasil mengangkat studio Passione kembali ke keadaannya yang sekarang, terutama Issei vs Sairaorg di terakhir.
Anime ini jika bukan karena ulah si kampret bernama Tetsuya Yanagisawa itu, bisa dikatakan sebagai salah satu franchise ecchi-harem terbaik dalam perihal plot dan karakterisasi. Franchise ini terkesan memberikan ecchi dan fanservice yang sangat memuaskan para fans, namun juga dengan plot dan karakterisasi yang menarik. Jarang ada franchise yang melakukan hal sebaik ini.
Sisi Video DxD: Mata Berpedang Dua
Nah, bicara masalah video, ini adalah bagian terseru dari review ini. Mungkin, kontroversinya sudah muncul sejak awal passione mengurus anime ini dan meluncurkan episode 0. Beberapa mengeluh masalah grafik anime ini yang kesannya turun kelas, namun sejujurnya anime ini memiliki grafik yang sedikit lebih baik di beberapa segi dibanding TNK. Namun, TNK masih ada beberapa segi lagi yang lebih baik dibandingkan dengan Passione. Jika seandainya si kampret itu tidak merusak plot dari anime ini dan merusak sebagian franchisenya.
Namun, animasinya sedikit lebih membayar dibandingkan dengan 'kekurangan' di bagian grafis, malah justru grafisnya juga cukup oke, hanya butuh sedikit adaptasi. Animasi dari animasi ini terkesan lebih 'fluid' dan lebih baik daripada season kemarin. Lihat Issei vs Sairaorg, kalian akan menganggap itu lebih baik daripada Issei vs Loki di season kemarin.
Bicara masalah desain rambut dan badan, serta wajah dari para karakter. Ada yang bisa disetujui dan tidak bisa disetujui mengenai derby 'TNK vs Passione' itu. Muka beberapa karakter tembem, ya itu bisa menjadi kekurangan anime ini. Rambutnya kurang detail dan agradasi, itu sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkan sih. Kembali yang ane bahas tadi di atas, untuk yang 18+, ya... Ane memilih untuk tidak membahas itu.
Ryousuke Nakanishi Unjuk Gigi!
Bicara masalah suara di anime ini, lagunya cukup enak, baik opening maupun endingnya dari anime ini. Lucunya, title dan liriknya terkesan sedikit sesuai dengan apa yang anime ini tawarkan bicara masalah isinya. Ryousuke Nakanishi sepertinya kembali mengurus musik bagi anime yang satu ini dan salah satu themenya adalah kesukaan mimin sekarang, ya itu adalah bagian Issei melawan Sairaorg di episode terakhir, top markotop.
Yuki Kaji kembali memberikan performanya sebagai "Seiyuu 101 MC"nya dan sepertinya dia oke juga dalam mem-voice acting si Issei. Walau demikian, ane rasa untuk anime ini udah oke pada bagian voice actingnya, tidak ada masalah atau hal yang signifikan dibalik anime ini secara "seiyuu"nya.
Seiyuunya Issei nikah ama Seiyuunya Koneko
Mungkin...
Secara singkat, franchise ini sudah dikelola dengan baik oleh sang author, Ichiei Ishibumi. Ecchi parah dengan fanservice pemuas mata namun disertai oleh plot dan karakterisasi yang matang, juga dengan refrensi mitologi yang lengkap dengan twistnya. World building yang oke juga, dan ditambah dengan interaksinya masih jauh lebih realistis.
Anime ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di genrenya jika bukan karena kekacauan yang ada di Season 3. Dan, ingat ada Indra di akhir setelah 'kiss scene' itu, dan itu membuat para penonton penasaran. DxD direncanakan sampai Season 6 dan 1 movie, dimana membuat franchise DxD cukup menjanjikan untuk ukuran anime Ecchi dan anime LN.
Plot: 8
Characters: 8
Video: 7
Audio: 8
Total: (8+8+7+8/10*4 = 31/40 = 15,5/20 = 7,75/10) 7,75